Kisah Driver Ojol Diselingkuhi Istri Saat Ia Kerja Keras 16 Jam Sehari

Jakarta - Pengalaman sopir ojek online (ojol) terkadang menarik untuk diperhatikan. Mulai dari latar belakang mereka yang merupakan sarjana, bisa naik haji, hingga menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, banyak pula driver ojol yang mengalami kisah yang tidak menyenangkan. Seperti yang dialami sopir ojol di Singapura ini.

Bermula driver ojol dengan nama Lin itu terkejut saat mengetahui anak bungsunya yang baru lahir punya golongan darah yang berbeda dari dia dan istrinya. Namun, dokter menyebut hal itu bisa terjadi pada siapa saja.

Lin lalu merasa lega dan melupakan perbedaan golongan darah tersebut. Namun, baru-baru ini Lin mendapatkan kenyataan yang lebih pahit. Karena nyatanya, bayinya yang kini berusia 10 bulan itu bukanlah anak kandungnya karena istrinya telah berbuat serong dengan pria lain.

Sejatinya Lin mulai menaruh curiga sejak bulan Maret lalu. Ia menemukan bahwa istrinya yang saat ini berusia 29 tahun sering keluar rumah lebih awal dan baru pulang saat larut malam.

Hingga akhirnya pada bulan Mei, Lin menyaksikan sang istri mesra dengan pria lain. Padahal, mereka telah menjalani bahtera rumah tangga selama hampir 10 tahun dan memiliki tiga anak.

Dari sanalah, atas saran seorang kerabat, Lin melakukan tes DNA pada Juni lalu terhadap putra bungsunya. Dan akhirnya perselingkuhan sang istri terbongkar. Keduanya bertengkar dan si istri tak membantah kalau anak laki-laki itu memang bukan anak biologis Lin. Tapi, istri Lin tak ingin melibatkan sang pacar.

Tentu saja perbuatan serong ini sangat menyakitkan bagi Lin. Pasalnya ia harus bekerja keras 16 jam sehari, dari jam 10 pagi hingga pukul 2 dinihari, agar bisa memenuhi kebutuhan istri dan menghidupi keluarganya.

Lin yang mendapatkan 6-7 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp64-Rp76 juta per bulan bahkan bersedia menyerahkan 5 ribu dolar Singapura atau Rp53 juta untuk sang istri. Sementara penghasilannya yang lain digunakan Lin untuk keperluan kerja seperti beli bensin dan makan.

Selain memberikan nafkah, Lin juga menyediakan rumah dan menggaji seorang asisten rumah tangga untuk membantu perkerjaan istrinya. Tahun lalu, Lin juga membeli satu unit mobil seharga 8 ribu dolar Singapura atau Rp86 juta untuk sang istri lebih mudah saat bepergian ataupun mengantar anak-anaknya ke sekolah.

"Istri saya bekerja di rekening. Dia bertanggung jawab atas pengeluaran di rumah serta pembayaran pinjaman perumahan dan mobil. Saya sangat mencintai dan mempercayainya. Saya memberikan semua uang saya dan hampir tidak punya tabungan," ujar Lin.

Namun, pengorbanan dan kerja keras Lin malah dibalas dengan perselingkuhan oleh sang istri. Semuanya diketahui saat Lin sedang berada di luar kota untuk melakukan pekerjaannya pada bulan lalu. Tiba-tiba ia menerima pesan dari ART bahwa ada laki-laki tak dikenal menginap di rumah.

Sebagai barang bukti, diam-diam sang ART mengambil foto pria tersebut dan mengirimkan fotonya kepada Lin. Namun Lin tidak langsung mendamprat sang istri. Dia memilih memberitahukan bukti perselingkuhan itu ke mertua.

Tak disangka, mertua Lin ternyata telah mengetahui hubungan cinta terlarang itu sejak lama. Ia mtak membantah jika putrinya memiliki hubungan dengan pria lain, namun tidak berani mengatakannya kepada Lin.

Singkat cerita, akhirnya istri Lin meminta cerai dan menginginkan harta gono gini serta rumah yang mereka tempati. Tak hanya itu, dia juga meminta hak asuh atas ketiga anaknya. Kini, Lin dan sang istri sudah tak lagi berkomunikasi.

Hal itu membuatnya sedikit sedih karena merasa rindu dengan sang anak. Ya, meskipun mengetahui anak bungsunya bukan anak kandung, Lin mengaku sangat mencintai putranya itu dan ingin membesarkannya. Tak pernah bertukar kabar, ia pun tak tahu-menahu kondisi sang anak. Tapi terlepas dari semua hal menyakitkan itu, Lin mengaku masih berharap istrinya bisa kembali padanya. Lin bahkan menyalahkan diri sendiri karena terlalu sibuk mencari uang.

"Dia mengeluh kepada saya sebelumnya bahwa saya selalu bekerja dan tidak punya waktu bersamanya. Dia merasa seperti tidak memiliki suami. Tapi kami memiliki tiga anak dan kredit rumah. Saya bilang saya ingin memberi dia dan anak-anak kehidupan yang baik. Saya pikir dia akan mengerti. Tapi malah jadi seperti ini," pungkas Lin dengan wajah lesu. (Edy - lantangkan.com)